PT INKA (Persero) bersama Politeknik Negeri Madiun (PNM) memprakarsai program kelas vokasi yang bertujuan untuk menciptakan generasi muda siap kerja. ”Industri akan terus berkembang, oleh karena itu membutuhkan SDM yang kompetitif dan mampu bersaing dengan taraf dunia,” jelas Staf Ahli Bidang Infrastruktur Ristekdikti, Hari Purwanto.
Dia menuturkan, lulusan D-4 Teknik Perkeretaapian harus mampu mengoperasikan, mengupdate, dan mengembangkan model kereta api seri terbaru. Hal itu didukung oleh tenaga pengajar profesional, yang berasal dari PNM dan PT INKA (Persero). ”Kami berharap seluruh lulusan mampu menjawab kebutuhan industri pada setiap bidang,” ucapnya.
Direktur Politeknik Negeri Madiun, M. Fajar Subkhan menjelaskan, calon mahasiswa akan melewati tiga tahap seleksi untuk bisa lolos D-4 Teknik Perkeretaapian. Pertama, tes kemampuan akademik. Kedua tes kesehatan, dan yang terakhir adalah sesi wawancara. ”Proses selaksi akan berlangsung ketat, karena kami akan memilih calon mahasiswa yang memiliki kualitas unggul,” imbuhnya.
Beberapa program baru telah disusun PNM. Salah satunya adalah, membuat miniatur industri. Jadi industri 100 persen dilibatkan dalam proses belajar mengajar. Mulai menyusun kurikulum, mengajar, hingga tempat praktek mahasiswa. ”Mahasiswa secara langsung didekatkan dengan industri, agar mereka siap dengan teknologi yang harus dikuasai,” paparnya.
Tahun ini diprediksi peminat prodi D-4 Teknik Perkeretaapian mencapai lebih dari 2000 pendaftar. Sedangkan, kuota mahasiswa yang diterima sebanyak 96. Dengan diresmikannya kelas vokasi ini, mempermudah PT. INKA dalam melaksanakan perekrutan karyawan. ”Karena keseharian mereka sudah di industri, jadi PT. INKA akan mengetahui kemampuan masing-masing mahasiswa,” pungkasnya.