Penyelenggaraan Fun Walk dan Peninjauan Kelas Vokasi kemarin (31/8) menjadi penutup rangkaian perayaan HUT ke-38 PT INKA (Persero). Mengusung tema Kolaborasi untuk negeri, PT INKA (Persero) semakin matang dalam persaingan global. ”Kami akan memenuhi perintah Presiden RI, memproduksi di dalam negeri namun memasarkan di ranah internasional,” kata Direktur Utama PT INKA (Persero) Budi Noviantoro.
Beberapa event mewarnai HUT PT Inka, mulai lomba futsal, basket, vlog, bulu tangkis, Inka idol, festival band, welding competition, Inka scout challenge dan funbike yang diadakan di Banyuwangi. Selain itu, PT INKA (Persero) juga menyelenggarakan kegiatan sosial meliputi Inka peduli, nonton bareng bersama adik yatim piatu, donasi buku anak, dan donor darah. ”Perayaan HUT tahun ini melibatkan banyak pihak, internal hingga partisipan dari seluruh Indonesia. Karena ada beberapa agenda yang dilombakan tingkat nasional,” jelasnya.
Puncak HUT PT INKA (Persero) kemarin mengundang antusiasme yang luar biasa. Apalagi penyanyi Didi Kempot yang kini tengah naik daun menjadi bintang tamu. Serunya lagi, Direktur Utama PT INKA (Persero) Budi Noviantoro dan jajaran direksi turut memeriahkan acara dengan berduet dengan guest star tersebut.
HUT kali ini dimaknai sebagai langkah untuk terus berinovasi dan berkontribusi untuk negara dengan memberikan kereta api terbaik. Budi menyatakan PT INKA (Persero) semakin matang melebarkan sayap ke internasional. Terlebih, PT INKA (Persero) kini telah memiliki kelas vokasi yang berkerja sama dengan Politeknik Negeri Madiun. ”Ini merupakan langkah awal untuk mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) profesional perkeretaapian, yang notabene SDM dalam bidang tersebut sangat langka,” paparnya.
Bertepatan dengan bertambahnya usia, PT INKA (Persero) dipercaya oleh pemerintah Indonesia untuk melaksanakan beberapa proyek dalam negeri seperti kereta cepat. ”Kami sudah berhasil menjalin kerja sama dengan berbagai negara, Bangladesh dan Filipina,” tambahnya.
Budi menambahkan, progres pembangunan workshop PT INKA (Persero) di Banyuwangi mencapai 30 persen. Dia berharap, di tahun 2020 mendatang sudah dapat berjalan. Hal itulah yang melatarbelakangi dibukanya kelas vokasi. Dia berharap, setelah lulus seluruh siswa telah siap kerja. ”Target produksi di Banyuwangi dua kali lipat, pencapaian itu membutuhkan tenaga profesional,” pungkasnya.