Delegasi Kamboja melakukan kunjungan kerja ke PT Industri Kereta Api atau INKA (Persero) Madiun, Kamis sore (19/9/2019). Kedatangannya, menindaklanjuti kunker Kementerian BUMN RI beberapa waktu lalu di Kamboja.
Di PT INKA (Persero), delegasi Kamboja diajak keliling workshop untuk melihat secara langsung pabrik kereta terbesar di Asia Tenggara itu. Bahkan, mereka juga diajak untuk mengetahui kondisi di dalam kereta penumpang pesanan Bangladesh, termasuk kereta Light Rail Transit (LRT) dan Diesel Multiple Unit (DMU).
Direktur Produksi PT INKA (Persero), Bayu Waskito Sudadi mengatakan, di Kamboja, antara Sihanoukville dengan Phnom Penh sepanjang 230 kilometer sudah ada track, tetapi perlu direhabilitasi. Kemudian jalur itu selama ini digunakan untuk mengangkut barang sehingga mereka ingin mengoptimalisasi penggunaan track tersebut dengan menambah frekuensinya untuk mengangkut penumpang.
“Disana (Kamboja) itu untuk angkutan penumpang baru sekitar dua kali dalam seminggu dan itu akan ditingkatkan sehingga itu oportunity (kesempatan) buat Indonesia untuk melakukan kerjasama dengan Kamboja,” ungkapnya.
Bayu menyebut, secara teknis belum ada kontrak kerjasama, tetapi delegasi Kamboja ada rencana untuk membeli kereta penumpang buatan PT INKA (Persero). Menurutnya, saat ini masih tahap penjajakan. Artinya, delegasi Kamboja ingin melihat kemampuan PT INKA (Persero) dalam memproduksi kereta, sebab selama ini mereka menggunakan kereta buatan Meksiko.
Jika antara Kamboja dan Indonesia sepakat menjalin hubungan bilateral, maka pihak Kamboja akan menggelontorkan anggaran sekitar 100 juta dollar AS. Tidak hanya untuk pemesanan kereta saja tetapi juga infrastruktur sarana perkeretaapian.
“Kita tidak masuk sendirian tetapi juga ada dari PT. KAI, PT. LEN (Persero) dan PT. Waskita Karya (Persero) Tbk,” imbuhnya.
Sementara itu Menteri Pekerjaan Umum dan Transportasi Kerajaan Kamboja, Sun Chanthol mengaku bangga dengan Indonesia yang telah mampu memproduksi kereta dengan kualitas yang bagus.
“Kami ingin ada perwakilan PT INKA (Persero) ke Kamboja untuk melihat kondisi perkeretaapian disana serta memberikan rekomendasi ke kita apa yang harus kita lakukan dalam sistem perkeretaapian di Kamboja,”katanya.
Dalam kunkernya ke PT INKA (Persero), turut dihadiri Direktur Jenderal Transportasi Darat, Kementerian Pekerjaan Umum dan Transportasi Kerajaan Kamboja, Chhoun Voun, Chairman dan CEO Sihanoukville Autonomous Port, Lou Kim Chhoun, Direktur Departemen Kereta Api, Ouk Ourk, Wakil Direktur Senior Menteri Kabinet, Kementerian Pekerjaan Umum dan Transportasi Kamboja, Nop Sophorndara.
Pada kesempatan tersebut turut hadir pula Kasubdit IV Direkorat Asia Tenggara, Kementerian Luar Negeri RI, Dewi Lestari serta Sekretaris Pertama KBRI Phnom Penh, Noam Lazuardy.